SAMARINDA – Peralihan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) dari sektor ekstraksi menuju ekonomi biru dan hijau terus diupayakan. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda bahkan menargetkan wilayahnya bebas tambang pada 2026. Salah satu sektor yang diharapkan menjadi alternatif utama dalam menopang perekonomian adalah pariwisata.
Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Viktor Yuan, meminta agar Pemkot lebih serius dalam mengembangkan sektor pariwisata, karena sektor ini menjadi bagian dari ekonomi berkelanjutan.
“Jika hanya sebatas pembinaan, dampaknya tidak akan signifikan. Yang dibutuhkan adalah perkembangan nyata dalam industri pariwisata,” ujarnya Senin (17/3/2025).
Viktor juga menyoroti pemisahan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) menjadi dua instansi, yakni Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Dinas Pariwisata (Dispar). Menurutnya, pemisahan ini dapat dilakukan selama sesuai dengan nomenklatur pemerintah pusat.
“Sektor-sektor yang berperan dalam ekonomi kerakyatan sebaiknya berdiri sendiri agar lebih fokus. Namun, keputusan tetap berada di tangan Wali Kota Samarinda,” tambahnya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai pemisahan Dispar diusulkan agar dinas ini memiliki kantor dan kepala dinas sendiri, seperti yang pernah diterapkan sebelumnya.
Selain itu, penguatan sektor pariwisata juga diupayakan melalui rancangan peraturan daerah (raperda) pariwisata. Regulasi ini diharapkan dapat memperkuat beberapa destinasi wisata di Kota Tepian yang masih memerlukan perhatian lebih dari berbagai pihak, termasuk Pemkot, DPRD, stakeholder, dan pegiat pariwisata.
“Panitia Khusus (Pansus) raperda pariwisata telah dibentuk sekitar enam bulan yang lalu. Saya sudah menandatangani untuk Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper), tetapi masih menunggu anggaran yang saat ini masih dalam tahap pembahasan antara pajak dan BPKAD,” tutupnya.(adv)
