PENAJAM-Realitakaltim.com- Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Nipah-Nipah bersama masyarakat Nipah Nipah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bergotong royong mengumpulkan ban bekas yang nantinya akan digunakan sebagai pemecah ombak di pantai Sipakario Nipah-nipah, Minggu(28/07/2024).
Selain untuk memecah ombak, ban bekas juga berfungsi mengurangi abrasi yang terjadi di pantai Sipakario akibat besar nya gelombang air laut yang datang.
Ridho Ahmad – Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Nipah-Nipah menuturkan ban bekas yang dijadikan sebagai pemecah ombak hanya untuk sementara, Pokdarwis Nipah-nipah saat ini masih menunggu bantuan dana dari Dinas Pariwisata untuk membangun pemecah ombak yang lebih kokoh dan permanen yang terbuat dari batu dan beton.
“Ini hanya bersifat sementara, karena ban tidak mungkin bertahan lama jika dijadikan pemecah ombak, namun tetap kita laksanakan agar abrasi di pantai Nipah-Nipah berkurang, sampah yang datang dari laut juga tidak banyak naik ke darat karena ada pemecah ombak tersebut,” ucapnya.
Ia pun mengungkapkan kekesalannya karena sejak tahun 2013 silam, ia sudah sering mengajukan proposal permohonan dana untuk pembangunan pemecah ombak pantai ke Dinas Pariwisata PPU, namun hingga tahun 2024 tidak ada tanggapan terkait ajuan proposal tersebut.
“Jujur, saya kesal terutama ke Dinas Pariwisata karena proposal saya dari tahun 2013 tidak ada respon, padahal pemecah ombak ini untuk kepentingan bersama. Proposal saya selalu di coret tanpa ada penjelasan,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Ali (31) warga Kabupaten PPU yang berharap pantai Sipakario Nipah-nipah mendapatkan perhatian khusus, dikarenakan pantai tersebut menjadi sumber mata pencaharian bagi para pedagang terutama di sektor UMKM.
“Kami harap ada perhatian dari pemerintah, ada bantuan dana karenakan untuk sekarang ini kami melakukan secara mandiri, kalo tidak begitu lama-lama pantai ini mati, kami para pedagang yang tinggal disini harus menghidupi keluarga dari pantai ini,” pintanya. (ihsan)