Realita.com. SAMARINDA – 41 hari jelang pencoblosan Pemilihan Serentak yang dihelat pada 27 November 2024, Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Deklarasi Damai untuk mengajak seluruh warga Muhammadiyah khususnya, dan warga Kaltim pada umumnya untuk turut menjaga kedamaian jelang Pemilihan Serentak Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota di Kaltim.
Deklarasi damai melibatkan organisasi otonom dibawah naungan Muhammadiyah dan bergerak dalam kepemudaan, terdiri Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kaltim, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (NA) Kaltim, Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kaltim, dan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kaltim itu berlangsung di Sekretariat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kaltim di kawasan Jalan Siradj Salman, Samarinda, Rabu (16/10/2024).
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kaltim, Adam Muhammad kepada Realita.com mengatakan bahwa deklarasi damai terebut digelar sebagai bentuk tanggungjawab AMM se-Kaltim dalam mendukung suksesnya Pemilihan Serentak 2024 di Kaltim.
“Tujuan dari deklarasi damai ini untuk menghindari terjadinya konflik sosial di Masyarakat, seperti konflik agama, suku dan isu sensitif lain yang berpotensi terjadi pada tahapan kampanye yang sedang berlangsung saat ini. Karena itu, AMM mengambil peran untuk mengajak seluruh keluarga besar Muhammadiyah untuk turut serta menjaga ketertiban, keamanan dan kedamaian di Kaltim,” kata Adam ditemui usai deklarasi.
Seperti disebutkan Adam, saat ini tahapan kampanye sejak 25 November hingga 23 November 2024. Seluruh pasangan calon sedang gencar menyosialisasikan diri ke Masyarakat guna mendulang simpati dan dukungan, dengan harapan dapat dipilih pada 27 November 2024 nanti.
“Momentum deklarasi damai inii sebagai imbauan kepada seluruh warga Muhammadiyah agar tidak terpolarisasi dengan dukungan calon yang sedang berkontestasi. Silakan tentukan pilihan dengan bijak, dan tetap pertahankan suasana kondusif, aman, tentram dan nyaman di Bumi Etam Kaltim ini,” harapnya.
Tak hanya itu, Adam juga menegaskan bahwa esensi pesta demokrasi yang baik harus menghindarkan diri dari berbagai Upaya dan intrik politik yang dapat merusak kualitas demokrasi. Salah satunya yang selama ini menjadi musuh dan harus diperangi, yakni politik uang.
“Saya mengajak warga Muhammadiyah di Kaltim agar berani menolak praktik politik uang dilakukan oknum tertentu yang bermuara pada rusaknya kualitas demokrasi. Mari kita lawan bersama-sama, agar pemimpin yang terpilih benar-benar menjadi pilihan warga Kaltim yang bersih dan bebas dari praktik politik uang,” ajaknya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (NA), Rinny Astuti yang turut hadir dalam deklarasi damai menegaskan kepada seluruh kandidat yang sedang berkontestasi agar tidak menggunakan lelucon agama dalam berpolitik. Rinny menekankan pentingnya program perlindungan bagi perempuan dan anak-anak dalam agenda kampanye.
“Kami minta seluruh kandidat untuk tidak menjadikan lelucon agama dalam berpolitik,” tegas Rinny.
Andri Rifandi, selaku Ketua DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kaltim tak ketiniggalan mengajak seluruh kader yang tergabung dalam IMM untuk menjadi pemilih cerdas. Sehingga, peran mahasiswa dan generasi muda dapat menjadi teladan dan pelopor dalam mencerdaskan pemilih pada Pemilihan Serentak 2024.
“Seluruh kader IMM di Kaltim harus menjadi pemilih cerdas, pelajari visi dan misi calon yang akan dipilih,, termasuk menelusuri rekam jejak calon pemimpin yang akan menjadi nakhoda kepemimpinan 5 tahun mendatang. Janga nasal pilih, dan gunakan hak pilih dengan baik, jangan golput,” pinta Andri.
Sedangkan Ketua Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) M Indra yang mendapatkan giliran menyampaikan pernyataan mengaku mengapresiasi deklarasi damai yang digagas AMM Kaltim sebagai bentuk nyata pentingnya menjaga prinsip-prinsip sebagai kader Muhammadiyah. Selain itu, mengingatkan kepada seluruh kader IPM di Kaltim agar tidak terlibat dalam praktik politik uang dii Pemilihan Serentak 2024 ini.
Penulis: Chandra Pratama
Redaktur: Najib Muhammad